♠ Posted by Unknown at 06.38
Pantai Senggigi, terletak
di sebelah barat Pulau Lombok, menghadap selat Lombok yang berbatasan
dengan Pulau Bali. Lokasi ini merupakan yang terdekat dengan gerbang
kedatangan, baik melalui udara maupun laut. Dari kota Mataram hanya
berjarak sekitar 10 km.
Adapun beberapa rute yang dapat dilalui menuju Senggigi, antara lain:
- Apabila berangkat menggunakan angkutan umum, dari Bandara Selaparang terdapat angkutan pedesaan (angdes) dengan ongkos Rp. 5.000.
- Tetapi jika naik dari Terminal Mandalika, Bertais, pengunjung terlebih dahulu harus menuju Terminal Pasar Roek di Ampenan menggunakan angdes berwarna kuning dengan ongkos Rp. 3.000, dari sini bisa naik ke jurusan Senggigi dengan ongkos Rp. 5.000.
- Dapat juga berangkat dari Pelabuhan Karang Asem menggunakan kapal feri menuju Senggigi dengan lama perjalanan sekitar 30 menit.
- Pengunjung juga bisa berangkat dari Pelabuhan Padang Bay di Bali menggunakan kapal feri menuju Pelabuhan Lembar. Dari sini dapat dilanjut ke kota Mataram hingga menuju Senggigi, dapat menggunakan taksi maupun kendaraan umum.
Senggigi
merupakan kawasan yang bebas dikunjungi oleh para wisatawan, tidak
dikenakan tarif untuk memasuki area ini, kecuali wilayah-wilayah yang
dikelola khusus oleh hotel maupun lapangan golf. Pantai ini memanjakan
pengunjungnya dengan panorama alam yang indah di pandang mata. Berlatar
Gunung Agung, Bali, pantai ini semakin menggambarkan lukisan maha karya
yang agung. Memang, pasirnya tidaklah seputih pasir-pasir pantai
lainnya, namun tetap terlihat eksotis dengan kebersihannya, ditambah
pemandangan hamparan laut biru-hijau yang cerah dan mempesona.
Pohon-pohon kelapa yang menjulang indah semakin mempercantik area wisata
ini.
Pengunjung dapat melakukan banyak aktivitas di sini, baik melakukan snorkeling di bawah laut maupun sekadar berjemur menghangatkan tubuh di pinggir pantai. Ombak pantai ini terkenal tidak terlalu besar, sehingga aman untuk bermain air di pinggiran pantai. Namun, apabila ingin berenang di pinggir pantai, berhati-hatilah karena banyak terdapat karang-karang runcing yang bisa membahayakan kaki. Dapat juga menyewa perahu-perahu bermotor untuk menyusuri keindahan laut, biaya sewa dikenai harga Rp. 150.000 hingga Rp. 200.000 selama 1 jam. Satu perahu dapat memuat hingga 6 orang penumpang.
Pantai Senggigi sangat terkenal dengan panorama sunset-nya. Apabila purnama tiba, pengunjung akan mendapati suasana ramai oleh orang atau warga sekitar yang ingin memanfaatkan hangatnya pasir untuk terapi kesehatan, dengan cara mengubur sebagian atau seluruh tubuh sampai leher selama 2 – 3 jam. Aktivitas ini diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti pegel linu hingga kelumpuhan.
Di sekitar kawasan ini akan banyak dijumpai fasilitas-fasilitas, seperti hotel berbintang, hotel melati, resort, restoran, vila, bungalow, dan lain-lain. Adapun Kafe Lotus yang berlokasi di Pasar Seni dengan taraf intertnasional ini berhadapan langsung dengan pantai. Kafe ini buka mulai pukul 08.00 hingga 23.00. Selain itu, tersedia juga warung-warung pinggir pantai yang menyediakan masakan-masakan lokal.
Sempatkanlah untuk membeli oleh-oleh atau cinderamata khas pulau Lombok, berupa mutiara air tawar maupun kain tenun, yang banyak ditemui di kios-kios pinggir pantai. Mutiara-mutiara tersebut sudah berbentuk perhiasan seperti kalung, namun pengunjung dapat pula merangkainya sendiri sesuai keinginan. Biasanya ditawarkan dengan harga sekitar Rp. 25.000. Dapat juga ditemui ukiran kayu khas Lombok berupa patung, topeng, maupun lainnya.
Apabila disusuri lintasan panjang ke utara dari Pantai Senggigi, maka akan bertemu dengan kawasan Pantai Nipah dan Pantai Malimbu. Tentu saja lokasi ini tidak kalah jauh menariknya dari Pantai Senggigi. Bahkan pantai-pantai ini disinyalir masih “perawan” karena jarang tersentuh oleh turis-turis. Sayangnya angdes hanya beroperasi sampai Senggigi, untuk menuju kawasan Nipan dan Malimbu harus menggunakan kendaraan pribadi.
Pengunjung dapat melakukan banyak aktivitas di sini, baik melakukan snorkeling di bawah laut maupun sekadar berjemur menghangatkan tubuh di pinggir pantai. Ombak pantai ini terkenal tidak terlalu besar, sehingga aman untuk bermain air di pinggiran pantai. Namun, apabila ingin berenang di pinggir pantai, berhati-hatilah karena banyak terdapat karang-karang runcing yang bisa membahayakan kaki. Dapat juga menyewa perahu-perahu bermotor untuk menyusuri keindahan laut, biaya sewa dikenai harga Rp. 150.000 hingga Rp. 200.000 selama 1 jam. Satu perahu dapat memuat hingga 6 orang penumpang.
Pantai Senggigi sangat terkenal dengan panorama sunset-nya. Apabila purnama tiba, pengunjung akan mendapati suasana ramai oleh orang atau warga sekitar yang ingin memanfaatkan hangatnya pasir untuk terapi kesehatan, dengan cara mengubur sebagian atau seluruh tubuh sampai leher selama 2 – 3 jam. Aktivitas ini diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti pegel linu hingga kelumpuhan.
Di sekitar kawasan ini akan banyak dijumpai fasilitas-fasilitas, seperti hotel berbintang, hotel melati, resort, restoran, vila, bungalow, dan lain-lain. Adapun Kafe Lotus yang berlokasi di Pasar Seni dengan taraf intertnasional ini berhadapan langsung dengan pantai. Kafe ini buka mulai pukul 08.00 hingga 23.00. Selain itu, tersedia juga warung-warung pinggir pantai yang menyediakan masakan-masakan lokal.
Sempatkanlah untuk membeli oleh-oleh atau cinderamata khas pulau Lombok, berupa mutiara air tawar maupun kain tenun, yang banyak ditemui di kios-kios pinggir pantai. Mutiara-mutiara tersebut sudah berbentuk perhiasan seperti kalung, namun pengunjung dapat pula merangkainya sendiri sesuai keinginan. Biasanya ditawarkan dengan harga sekitar Rp. 25.000. Dapat juga ditemui ukiran kayu khas Lombok berupa patung, topeng, maupun lainnya.
Apabila disusuri lintasan panjang ke utara dari Pantai Senggigi, maka akan bertemu dengan kawasan Pantai Nipah dan Pantai Malimbu. Tentu saja lokasi ini tidak kalah jauh menariknya dari Pantai Senggigi. Bahkan pantai-pantai ini disinyalir masih “perawan” karena jarang tersentuh oleh turis-turis. Sayangnya angdes hanya beroperasi sampai Senggigi, untuk menuju kawasan Nipan dan Malimbu harus menggunakan kendaraan pribadi.
0 komentar:
Posting Komentar