♠ Posted by Unknown at 05.01
Banyak kisah yang menceritakan kemunculan lumba-lumba di Hong Kong, misalnya saat perlombaan renang dari Hong Kong ke Macau pada 24 Mei 2014. Setelah empat jam jarak tempuh 35 kilometer, para perenang menepi dan melihat para pendayung mengumpulkan dana anti-polusi.
Namun, salah seorang pendayung bernama Shu Pu mulai berteriak-teriak. Hal ini lantaran dirinya melihat lumba-lumba merah muda langka di mana-mana, seolah-olah mamalia tersebut mengikuti lomba renang.
“Saya telah lama di Hong Kong untuk mendayung mengelilingi pulau-pulau. Tetapi, selama waktu tersebut tidak pernah saya melihat lumba-lumba merah muda langsung,” ujar Pu yang dikutip BBC, Jumat (6/11/2015).
Menurut Pu, tidak hanya ada satu lumba-lumba, tetapi sekira 25 sampai 30 ekor seperti mengepung perahu-perahu dayung. Fu mengatakan, ketika itu para pendayung sangat dekat dengan para lumba-lumba, bahkan saling bertukar pandang.
“Lebih dari satu jam kami benar-benar dekat dengan mereka, mungkin sekira tiga meter. Kami benar-benar bertukar pandang dan kemudian melompat melintas di depan perahu saya,” cerita Fu.
Sementara itu, peserta lain dalam lomba juga terkejut dengan kehadiran lumba-lumba pink. Salah seorang peserta renang, Simon Holiday mengatakan, kawanan lumba-lumba tersebut menyeberangi garis finish seolah-olah mengakhiri lomba.
“Saya tidak benar-benar melihat sampai diberitahukan kru lain. Kemudian, aku berpikir, matahari sangat cerah, lumba-lumba mengikuti kami, ini adalah pertanda hari yang hebat,” tuturnya.
Namun hal tersebut hanyalah kenangan satu tahun silam saat lumba-lumba pink menjadi buah bibir. Kini, kemunculan lumba-lumba pink sudah sangat jarang di Hong Kong. Bahkan, munculnya lumba-lumba dalam satu kawanan sekali waktu sudah tidak pernah terjadi.
Menurut Hong Kong Dolphin Conservation Society, jumlah lumba-lumba pink di perairan Hong Kong menurun drastis. Pada tahun 2003, mereka mencatat jumlah lumba-lumba pink di perairan Hong Kong ada sebanyak 158 ekor. Namun, jumlah menurun drastis di tahun 2014, yaitu hanya sekira 41 ekor atau terjadi penurunan sebesar 40 persen terhadap jumlah populasi lumba-lumba pink.
Banyak faktor yang menyebabkan jumlah populasi lumba-lumba pink di Hong Kong terus menurun dan terancam punah. Misalnya, pembangunan Hong Kong-Zhuhai-Macau Bridge sepanjang 50 km yang akan selesai pada akhir tahun 2016.
Selain itu, kapal Feri komersil berkecepatan tinggi yang bolak-balik ke Tiongkok setiap hari di perairan Hong Kong menjadi ancaman fisik bagi lumba-lumba pink. Selain itu, aktivitas kapal Feri tersebut dapat mengganggu lumba-lumba pink yang mengandalkan sona untuk bernavigasi, berkomunikasi dan mencari makanan.
Tidak hanya itu, Pemerintah Hong Kong juga berencana membangun landasan pacu ketiga di dekat Bandara Internasional Hong Kong, Pulau Lantau. Padahal, kawasan tersebut merupakan habitat utama lumba-lumba pink. Namun, proyek ini akan membuat 650 hektar lahan reklamasi yang secara ironis mengurangi habitat lumba-lumba pink.
"Situasi telah menjadi lebih buruk dalam beberapa satu dekade terakhir. Jika tekanan dari pembangunan terus terjadi seperti ini, tidak ada banyak harapan," kata Dr Samuel Hung selaku Ketua Hong Kong Dolphin Conservation Society.
Tetapi, pembangunan jembatan dan pengembangan lahan bukan satu-satunya masalah bagi lumba-lumba pink di Hong Kong. Mamalia ini juga menghadapi ancaman serius dari polusi yang mengarah kepada penyakit dan kematian dini.
Hal ini disebabkan oleh pengelolaan sampah yang tidak efektif. Akibatnya, perairan Hong Kong sangat terkontaminasi dengan plastik, pupuk, dan logam berat
0 komentar:
Posting Komentar