♠ Posted by Unknown at 05.13
LIMBASARI, BOBOTSARI, PURBALINGGA
- Ingin menguji adrenalin yang berbeda sembari menikmati
jernihnya aliran sungai? Cobalah permainan Tubing di Desa Limbasari, Kecamatan
Bobotsari, Purbalingga. Tubing boleh jadi sarana baru wisata minat yang
mengasyikkan di Purbalingga.
Keindahan dan suasana alam pedesaan di bawah kaki
pegunungan Plana, semakin membuat suasana semakin sejuk. Untuk mencapai desa
ini, dapat ditempuh dengan kendaraan kecil sejauh kurang lebih 17 kilometer ke
arah Utara dari kota Purbalingga.
Memang belum ada papan penunjuk menuju Desa Limbasari,
namun jika anda sudah sampai di Kecamatan Bobotsari, ketika menanyakan arah
desa Limbasari, pasti sudah banyak yang mengetahuinya. Bus ukuran besar belum
bisa mencapai desa ini.
Tubing di Desa Limbasari, memanfaatkan arus Sungai
Tutung Gunung yang jernih dan bebas ari pencemaran. Jernih karena air sungai
ini merupakan bagian hulu yang aliran airnya bermuara di Sungai Klawing. Di
Limbasari ini, kita bisa menikmati keindahan air terjun Patra Wisa.
Tubing Limbasari dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis) ‘Patra Wisa’. Awalnya, Tubing di Limbasari dirintis oleh komunitas
BaseCamp Utara (BCU). Komunitas ini memanfaatkan keindahan sungai Tuntung
Gunung sebagai suatu kegiatan yang diberi nama ‘Limbasari River
Adventure’.
Salah satu kegiatannya adalah petualangan susur sungai
dengan menggunakan ban karet perorangan yang kini dikenal dengan Tubing. Selain
Tubing, Water Sliding juga bisa di lakukan di objek wisata Patra Wisa.
“Mungkin sebagian orang sudah terbiasa dengan istilah water
sliding. Wahana ini banyak dijumpai di obyek wisata buatan yang
berhubungan dengan air. Tetapi water sliding yang ada di Limbasari,
bukan wahana yg dibuat melainkan memanfaatkan yang ada di alam sehingga
memberikan suasana yang berbeda,” ujar Joko Dwi Haryanto, pemandu wisata
tubing sekaligus sekretaris Pokdarwis ‘Patra Wisa’.
Joko mengungkapkan, untuk harga paket wisata ini
sekitar Rp 50 ribu. Pengunjung mendapat fasilitas peralatan tubing dan
pengamannya, pemandu, welcome drink, angkutan menuju sungai dan makan
sekali. “Yang pasti, kami ingin pengunjung merasa puas dan senang setelah
berpetualangan di Sungai Tutung Gunung,” ujarnya.
Kepala Bappeda Purbalingga Ir Setiyadi, M.Si, Jum’at
(7/2) pagi bersama rombongan sekitar 28 stafnya sengaja mencoba petualangan
susur sungai di Limbasari. “Arusnmya memang cukup menantang. Airnya masih
jernih sehingga tidak terkesan kotor. Kami sangat puas dan tertantang menikmati
tubing di Limbasari,” tutur Setiyadi.
Dengan berbagai sentuhan dari Pemkab Purbalingga
melalui Dinas Pariwisata Pemuda & Olah Raga (Dinbudparpora) dan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Desa Limbasari dikembangkan sebagai
desa terpadu dan mengarah menjadi desa wisata. “Tubing, hanya menjadi bagian
dari wisata di desa Limbasari, karena ketika musim kemarau aktifitas tubing
tidak bisa dilakukan akibat air sungai surut. Aktifitas wisata lain yang akan
dijual yakni Limbasari sebagai ‘Desa Inggris’, dan sebagai pusat kerajinan
batik tradisional,” ujar Kabid Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Ir
Prayitno, M.Si.
Prayitno menambahkan, untuk menjadi desa wisata yang
ideal, pihaknya akan terus melakukan pembinaan terhadap pelaku wisata di
Limbasari. “Khusus untuk tubing, kami menjalin dengan Paguyuban Wisata
Purbalingga (Wisbangga) yang beberapa pengurusnya telah memiliki sertifikat
pemandu wisata air untuk memberikan pelatihan. Yang jelas, semangat warga untuk
sadar wisata di Desa Limbasari mulai terbangun. Modal semangat dari warga
inilah yang semakin membuat Pemkab terus mendukung pertumbuhan Limbasari
sebagai desa wisata.
0 komentar:
Posting Komentar