♠ Posted by Unknown at 06.33
Gunung
Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian
mencapai 3.428 meter dpl dan juga merupakan gunung tertinggi kedua di
Pulau Jawa setelah Gunung Semeru di Jawa Timur. Gunung berapi yang masih
aktif ini berada pada posisi di perbatasan kabupaten Brebes, Banyumas,
Purbalingga, Tegal, dan Pemalang. Letusan besar terakhir terjadi pada
tanggal 13 juli 1988, yang menimbulkan lidah api dan semburan lava pijar
setinggi 300 meter. Tentunya bagi Anda yang sudah pernah ke pemandian
air panas Baturaden paham betul kalau tempat wisata tersebut berada di
kaki Gunung Slamet dan sumber air panasnya pun berasal dari gunung
tersebut.
Banyak
para pendaki yang tertantang untuk menaklukan Gunung Slamet ini.
Apalagi medan pendakiannya terkenal cukup sulit untuk dilalui. Jalur
pendakian resminya bisa melalui Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan
Karangreja, Purbalingga, atau ada juga pendaki yang lebih memilih
memulainya dari kawasan Baturaden, Jurangmangu, dan Desa Gambuhan.
Namun, jalur yang paling dekat dan lebih ama adalah dari Bambangan dan
Jurangmangu, yang merupakan jalur yang dianjurkan, sedangkan jalur
Baturaden sebaiknya dihindari karena banyak ditumbuhi rumput-rumput liar
dan medannya terjal serta berbahaya.
Perlu
diperhatikan, jalur pendakian ke puncak Gunung Slamet ini sangatlah
sulit untuk ditemukan sumber air. Sehingga pastikan diri Anda membawa
persediaan air yang cukup banyak. Kabut juga merupakan suatu hal yang
harus diperhatikan karena kondisi kabut di sana sewaktu-waktu bisa cepat
berubah dan terkadang pekat. Kondisi di puncak pun seringkali
temperatur suhunnya mencapai 0 derajat celcius sehingga dibutuhkan kesiapan yang ekstra bagi para pendaki yang ingin mencoba menaklukkan gunung ini.
Seperti
jalur pendakian yang dianjurkan adalah lewat jalur Bambangan, maka di
sini Anda bisa mulai untuk persiapan persediaan air yang cukup banyak
mengingat medan yang dilalui nantinya tidak ditemukannya sumber air. Di
batas Kampung Bambangan, Anda akan menjumpai Pondok Pemuda, yakni sebuah
gedung besar dan cukup megah yang dibangun Pemerintah Daerah
Purbalingga untuk para pendaki. Setelah melapor ke Pak Mucheri,
pendakian dimulai dari Pondok Pemuda, lalu ambil jalan lurus yang
merupakan rute baru yang lebih pendek. Setelah melewati perladangan Anda
akan memasuki kawasan Hutan PERHUTANI, dimana akan dijumpai sebuah
tempat berlindung. Dari sini panjang pendakian mencapai 0,5 Km dan akan
melewati tempat yang disebut Pondok Gembirung (2.250 m.dpl) yang
merupakan hutan alam, yang banyak ditumbuhi Pohon Gembirung. Dari sini
sejauh 0,5 Km akan dijumpai Pondok Walang (2.500 m.dpl), berjalan lagi
sejauh 0,5 Km akan ditemui Pondok Cemara yang disekitarnya banyak
ditumbuhi pepohonan Cemara.
Dari
Pondok Cemara terus mendaki sejauh 1,5 Km menuju Pondok Samanrantu
(2.900 m.dpl) disini ada pondok peristirahatan sederhana. Diperlukan
waktu 4-5 jam untuk mencapai Samarantu dari Bambangan, dan 2 jam lagi
untuk mencapai Puncak. Dari Samanrantu perjalanan diteruskan sejauh 0,3
km menuju Samyang Rangkah yang dimusim hujan ada mata air, berjalan
sejauh 0,6 km lagi melewati Samyang Kendit dan Samyang Jampang (2.950
m.dpl) akan sampai di Samyang Ketebonan (3.000 m.dpl). Di Samyang
Jampang banyak ditumbuhi bunga Edelweis yang sekarang nyaris punah, dan
Anda bisa menyaksikan matahari terbit dari tempat ini. Lalu terus naik
ke Plawangan (3.250 m.dpl) yang merupakan perbatasan hutan dan daerah
berbatu. Menuju puncak Gunung Slamet masih dibutuhkan waktu 1 jam lagi, melewati batu-batu lahar yang amat sukar, berupa batu lepas dan tajam.
Setelah
tiba di puncak akan terlihat hamparan padang lahar yang luas dan
menakjubkan. Anda juga dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan ke
arah kawah-kawah yang masih aktif, yang dinamakan Segoro Warian dan
Segoro Wedi. Di puncak Gunung Slamet juga dapat menyaksikan panorama
yang indah ke arah puncak-puncak Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan
Gunung Ciremai juga kearah kota Tegal, Purwokerto, Brebes, dan di kaki
langit membentang Samudra Hindia dan Laut Jawa. Untuk memantau kondisi
vulkanisnya, Puncak Gunung Slamet dilengkapi pemantau gempa yang datanya
ditransmisikan lewat pemancar radio dengan menara antena setinggi 18
meter. Pendakian dari Bambangan menuju puncak Gunung Slamet ini
memerlukan waktu sekitar 8 jam, sedangkan untuk turun dibutuhkan waktu
sekitar 4 jam.
0 komentar:
Posting Komentar