♠ Posted by Unknown at 06.27
Apabila
sudah berada di Pasar Teratak maka beloklah ke kiri. Dari sini untuk
menuju air terjun akan dirasakan perjalanan yang melelahkan karena harus
melewati jalanan yang rusak parah, berlubang, hingga menanjak. Lama
perjalanan bisa mencapai 45 menit dengan menempuh jarak sekitar 30 km.
Minimnya petunjuk jalan seringkali membuat pengunjung kebingungan dan
tersasar karena banyak sekali persimpangan maupun tikungan jalan.
Disarankan, para pengunjung untuk banyak bertanya kepada penduduk
sekitar. Sayangnya, tidak ada kendaraan umum untuk mencapai lokasi
sehingga pengunjung diharuskan membawa kendaraan pribadi ataupun
menyewanya. Setibanya di pintu masuk lokasi, pengunjung diharuskan
berjalan kaki dengan menempuh jarak 2 km hingga tiba di air terjun.
Setelah berlelah-lelah mencapai lokasi, pengunjung akan segera terobati oleh segarnya air terjun Benang Stokel. Apalagi selama perjalanan, tampak pemandangan alam yang rimbun dan sejuk dipandang berasal dari Hutan Kemasyarakat, ditambah dengan hamparan sawah yang membentang.
Benang
Stokel yang berketinggian sekitar 80 meter ini memiliki sepasang air
terjun yang saling berdampingan, masyarakat setempat menyebutnya dengan sarere.
Kolam tempat jatuhnya air, yang berasal langsung dari Segara Anak,
sering digunakan pengunjung untuk mandi. Namun hal yang biasanya
dikeluhkan pengunjung adalah masalah fasilitas toilet umum, di lokasi
memang dulunya terdapat toilet namun sekarang sudah tidak terpakai,
sehingga tempat ini dijadikan sarana ganti baju oleh pengunjung. Adapun
toilet yang dapat digunakan harus menempuh jarak sekitar 500 meter untuk
mencapainya.
Pada hari minggu atau hari libur, jumlah pengunjung bisa mencapai 400 orang. Sedangkan di hari biasa hanya dikunjungi sekitar 50 hingga 80 orang.
Pada hari minggu atau hari libur, jumlah pengunjung bisa mencapai 400 orang. Sedangkan di hari biasa hanya dikunjungi sekitar 50 hingga 80 orang.
0 komentar:
Posting Komentar