Barang Bersejarah Peninggalan Pahlawan

♠ Posted by Unknown at 00.12

1. Helikopter Presiden Soekarno


Nama Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, dikenal sebagai pahlawan sekaligus proklamator kemerdekaan Indonesia. Semasa hidupnya, Soekarno dikenal sebagai tokoh yang dihormati dan eksentrik. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya mobil hingga helikopter yang dimiliki Soekarno.

Salah satu yang masih ada dan dapat dilihat oleh traveler adalah Helikopter Kepresidenan RI Bell 4TJ. Keberadaannya masih terawat baik di dalam Museum Anglut yang terletak di Kota Batu.

Tapi tidak hanya itu, terdapat juga mobil Kepresidenan RI dengan merk Chrysler Windsor Deluxe tahun 1952 berkapasitas 4.100 cc. Kedua kendaraan tersebut dipakai oleh Presiden Soekarno selama memimpin Indonesia.


(Afif/detikTravel)

2. Sepeda Bung Hatta, Bukittinggi

Membicarakan Soekarno tentu tidak lepas dari sosok pendampingnya, Muhammad Hatta atau yang dikenal dengan nama Bung Hatta. Semasa hidupnya, ia diketahui sempat tinggal di sebuah rumah di Jalan Soekarno-Hatta No 37, Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi.

Namun rumah tersebut bukanlah yang asli, melainkan replika dari rumah asli di lokasi sama yang dulu sudah hancur. Di dalam Museum Rumah Bung Hatta itulah traveler dapat menemukan beberapa barang peninggalan Bung Hatta yang sengaja dipajang sebagai bukti sejarah.

Salah satu yang paling terkenal adalah sepeda yang dulu dipakai Bung Hatt saat masih anak-anak. Ada juga buku-buku bacaan, vas bunga dan juga peralatan bendi. Arsitektur dan bentuk bangunannya pun sama persis, tidak ada yang diubah walau sudah direnovasi.

Anda pun bisa mengenal pribadi beliau dari informasi yang diberikan oleh pemandu setempat. Hati Anda akan tergetar saat mengetahui pribadi beliau yang santun, bijaksana, dan cerdas.


(Randy/detikTravel)

3. Biola WR Soepratman, Jakarta

Lagu Indonesia Raya yang sering dinyanyikan saat upacara hingga acara kenegaraan sudah sangat familiar bagi bangsa Indonesia. Namun di balik lagu itu, ada tokoh Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu tersebut.

Pada tahun 1928, lagu Indonesia Raya dikumandangkan pertama kali dengan gesekan biola di depan peserta Kongres Pemuda Kedua di Gedung Kramat 106 Jakarta, 28 Oktober 1928. Di tempat yang kini menjadi Museum Sumpah Pemuda di Jl Kramat Raya No 106, Jakarta Pusat, traveler masih bisa mengetahui kisah hingga melihat peninggalannya langsung.

Di salah satu ruang yang khusus didedikasikan untuk WR Supratman, terpampang sebuah etalase kaca yang menyimpan biola legendaris tersebut. Di belakang etalase kaca tersebut juga tampak piringan hitam rekaman lagu Indonesia Raya yang dipecahkan oleh penjajah Belanda.

Di bagian kiri dan kanan ruangan, traveler juga bisa membaca kisah perjuangan serta melihat foto WR Supratman semasa hidupnya. Uniknya, WR Supratman meninggal pada 17 Agustus 1938, 7 tahun sebelum kemerdekaan Indonesia.


(Fitraya/detikTravel)

4. Tandu Panglima Besar Soedirman, Jakarta

Sosok Jenderal Besar Soedirman, atau lebih akrab dengan Panglima Soedirman memang telah dikenal masyarakat. Sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia yang pertama, nama Soedirman pun kerap diabadikan menjadi nama jalan protokol di beberapa kota di Indonesia.

Sejarahnya, Panglima Soedirman yang saat itu tengah kambuh TBC-nya masih gagah berani melawan Belanda saat perang gerilya. Saking luar biasanya perjuangan Sudirman, ia sampai memimpin sambil ditandu.

Tandu hingga jubah dan pedang Soedirman pun masih ada dan dapat dilihat di Museum Satria Mandala, Jakarta.


(Muh Heri Suryono/d'Traveler)

5. Mesin jahit RA Kartini, Jepara

Membicarakan Raden Ajeng Kartini, tentu tidak terlepas dari perjuangannya untuk mengupayakan kesetaraan yang sama bagi kaum perempuan. Selama hidupnya, RA Kartini banyak berkecimpung di bidang pendidikan, khususnya bagi kaum wanita pribumi yang dianggap lebih rendah dari laki-laki kala itu.

Selain membuat tulisan 'Habis Gelap Terbitlah Terang', mesin jahit, meja tulis, hingga perabotan milik RA Kartini masih dapat dilihat di Museum RA Kartini yang terletak di sebelah selatan Alun-alun dan Masjid Besar Kota Jepara. Dapat dilihat juga barang milik sang kakak RMP Sosrokartono, serta berbagai benda kuno lainnya.


(Merza Gamal/d'Traveler)

6. Mobil Opel Bung Tomo, Surabaya

Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November tidak bisa dipisahkan dari jasa Sutomo atau yang lebih populer sebagai Bung Tomo dalam melawan penjajah Belanda di Surabaya. Atas peranannya lah rakyat Surabaya bersatu dan melawan penjajah Belanda pada 10 November 1945.

Untuk mengenang jasa beliau, patungnya dapat dilihat di Taman Tugu Pahlawan Surabaya. Taman Tugu juga menjadi lokasi dari dilangsungkannya upacara Hari Pahlawan di Surabaya secara rutin setiap tahunnya.

Selain patungnya, Bung Tomo punya mobil berupa Opel Kapitan produksi tahun 1956 yang dulu sering digunakan olehnya. Mobil hitam yang dirawat dengan baik itu pun dipajang juga di Taman Tugu Pahlawan yang dapat dilihat oleh wisatawan.

Sekiranya beberapa barang sejarah peninggalan para pahlawan dapat mengingatkan traveler akan jasa mereka demi tanah tumpah darah Indonesia yang dicintai. Selamat Hari Pahlawan!

0 komentar:

Posting Komentar